Selasa, 20 Februari 2024

TIPE DAN KARAKTERISTIK SISTEM SUSPENSI


TAHUKAH KAMU APA SAJA TIPE SUSPENSI DAN BAGAIMANA KARAKTERISTIKNYA ?

dengan mempelajari materi ini kamu akan mengetahui tipe dan karakteristik sistem suspensi , yuk simak materi berikut,..

Tipe berarti jenis sedangkan karakteristik artinya ciri-ciri/ karakter, jadi tipe dan karakteristik sistem suspensi artinya ada beberapa jenis suspensi yang mempunyai ciri-ciri yang berbeda-beda. 

A. BERDASARKAN KONSTRUKSINYA

Berdasarkan konstruksinys sistem suspensi dibedakan menjadi 2 yakni SISTEM SUSPENSI RIGID dan SISTEM SUSPENSI INDEPENDENT.

1. SUSPENSI RIGID  (RIGID SUSPENSION)



        Roda kiri dan kanan dihubungkan pada satu axle tunggal, axle dihubungkan ke body dan frame    melalui pegas, banyak digunakan pada roda depan dan belakang bus dan truk  dan pada roda belakang mobil penumpang.

2. SUSPENSI MODEL INDEPENDEN  (INDEPENDENT SUSPENSION)



        Roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung sehingga kedua roda dapat bergerak langsung tanpa saling mempengaruhi. Banyak digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truk kecil, juga pada roda belakang mobil penumpang.


B. BERDASARKAN PENGGUNAANNYA

Berdasarkan penggunaannya sistem suspensi dapat dibedakan menjadi SISTEM SUSPENSI DEPAN DAN SISTEM SUSPENSI BELAKANG

a. SISTEM SUSPENSI DEPAN

1. TIPE MACPERSON STRUT



Banyak digunakan pada mobil kecil dan medium. Ujung lower arm dipasang pada suspension member melalui bushing karet dan dapat bergerak naik turun  sedangkan ujung yang lain dipasang pada steering knuckle melalui ball joint. Ujung shock absorber dipasang pada lower arm sedangkan ujung lainnya dipasang ke body dengan bantalan karet dan baut.

2.TIPE MACPERSON STRUT DENGAN LOWER ARM BENTUK L 

Banyak digunakan pada kendaraan tipe FF, lower arm diikatkan pada body pada kedua tempat melalui bushing, dan ke steering knuckle melalui ball joint. Keuntungannya dapat menahan beban dari samping maupun depan sehingga tidak perlu strut bar.


3.TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN PEGAS COIL



Digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truk kecil. Roda di pasang ke body melalui kedua lengan suspensi (upper dan lower arm). Pegas dan shock arbsorber dipasang pada kedua lengan, steering knuckle dan frame. Salah satu ujung arm dipasang pada body dan ujung lainnya pada steering knuckle melalui ball joint. Bagian atas shock absorber dipasang pada body atau frame sedangkan bagian bawahnya pada lower arm. Pegas koil terletak pada kedua arm.


4. TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN PEGAS BATANG TORSI

Batang torsi dipasang pada upper arm, torque arm diikatkan pada upper arm belakang dengan dua baut dan batang torsi dimasukkan padanya. Bagian depan dari setiap batang torsi dimasukkan ke torque arm pada upper arm, dan bagian belakang dari batang torsi dipasang kedalam anchor arm yang diikatkan pada cross member dengan baut penyetel anchor arm.


5. TIPE  PEGAS DAUN PARALEL



Suspensi ini digunakan pada roda depan truck, bus dan lain-lain.Gambar di samping menunjukkan suspensi depan truck dengan penggerak empat roda. Bagian tengah pegas daun diikatkan pada axle housing dengan menggunakan baut U.


b. SISTEM SUSPENSI BELAKANG

1. TIPE  PEGAS DAUN PARALEL



suspensi belakang kendaraan penggerak depan.


2. TIPE  4- LINK



Posisi axle memikul dua lower control arm, dua upper control arm dan satu lateral control rod. Sedangkan untuk menopang beban dan menerap kejutan hanya menggunakan pegas.


3. TIPE SEMI TRAILING ARM



Swing axis pada suspension arm terletak di depan roda, dan arm di pasang dengan bushing pada suspension member sehingga axix membentuk sudut terhadap garis tengah kendaraan.


4. TIPE DOUBLE WISHBONE



masing-masing roda ditopang oleh tiga suspension arm (satu upper dan dua lower suspension arm) yang diposisikan hampir tegak lurus dengan garis tengah kendaraan dan sebuah strut rod yang sejajar dengan garis tengah kendaraaan.


5. TIPE  STRUT DUAL LINK



Digunakan pada roda belakang mobil yang mesinnya di depan dan penggerak roda depan. Roda-roda di topang oleh dua suspension arm dan strut rod. Suspension arm terletak hampir tegak lurus dengan garis tengah kendaraan. 


6. TIPE  TRAILING ARM DENGAN TWIST BEAM


Digunakan pada roda belakang mobil yang mesinnya di depan dan penggerak roda depan. Bagian belakang suspension arm dihubungkan dengan jalan dilas pada axle beam. Di samping itu stabilizer bar pada kedua ujungnya dilas pada axle beam.


SISTEM SUSPENSI (SHOCKBEKKER)

 


Ada yang tau apa itu shock bekker ?

Bagaimana caranya shockbekker bekerja ?

yuk kita cari tahu jawabannya di artikel berikut :

A. PENGERTIAN

Apa itu sistem suspensi atau shockbekker ?

SISTEM SUSPENSI atau orang lebih familiar menyebutnya  shockbekker merupakan kumpulan komponen tertentu yang berfungsi untuk meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.

B. FUNGSI

Fungsi sistem suspensi antara lain :

1. Selama kendaraan berjalan, secara bersama-sama dengan roda menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan,hal ini untuk memberi kenyamanan dan keamanan penumpang.

2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.

3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.

C. KOMPONEN 

Komponen sistem suspensi antara lain adalah sebagai berikut :



a. PEGAS

Pegas berfungsi untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan dan getaran dari roda-roda agar tidak diteruskan ke body kendaraan secara langsung.

Pegas yang sering dipakai pada kendaraan terdiri dari tiga jenis yaitu :

1. Pegas koil (Coil Spring)



    Pegas koil dibuat dari baja khusus dan berbentuk spiral.

2. Pegas Daun (Leaf Spring)



    Pegas daun terbuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur.

3. Pegas Batang Torsi (Torsion Bar Spring)



    Pegas batang torsi dibuat dari batang baja yang elastis terhadap puntiran.


b. SHOCK ABSORBER


    Shock absorber berfungsi untuk meredam gaya oskilasi (gaya naik turun pegas) dengan cepat agar        memperoleh kenikmata berkendaraan dan kemampuan cengkram terhadap permukaan jalan.

    
    Cara Kerja Shock Absorber


    Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber. Pada     shock absorber tipe ini gaya redamnya dihasilkan oleh adanya tahanan minyak karena melalui orifice     (lubang kecil) pada waktu piston bergerak.

 c. BALL JOINT


     Ball Joint berfungsi untuk menerima beban vertikal maupun lateral serta sebagai sumbu putaran roda      pada saat membelok.

d. STABILIZER BAR



    Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat        kendaraan membelok. 

e. STURT BAR


    Sturt bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju mundur . 

f. LATERAL CONTROL ROD


    Lateral control rod dipasang diantara axle dan body kendaraan. Tujuannya untuk menahan axle pada     posisinya terhadap beban dari samping.

g. BUMPER


    Pada saat kendaraan melalui jalan berlubang atau tonjolan besar, pegas mengerut dan mengembang secara berlebihan. Bumper berfungsi untuk melindungi frame, axle, shock absorber dll agar tidak rusak pada saat pegas mengerut dan mengembang di luar batas maksimumnya.  

Demikian sobat pembahasan tentang suspensi dan komponennya, ingat dan catat baik-baik yaa,
Salam,..







Rabu, 03 November 2021

SISTEM PENDINGIN

A.PENGERTIAN DAN FUNGSI
Panas berlebih yang timbul akibat pembakaran yang terjadi pada saat mesin bekerja dapat menyebabkan kerusakan komponen-komponen yang ada dalam mesin. Oleh karena itu, sistem pendingin menjadi bagian yang sangat penting untuk menjaga daya tahan mesin. Sistem pendingin pada dasarnya berfungsi menyerap panas pada komponen-komponen mesin sehingga dapat mengurangi temperature yang terlalu tinggi. Temperatur yang terlalu tinggi dapat menyebabkan komponen-komponen mesin menjadi cepat aus dan rusak. Selain itu sistem pendingin juga berfungsi mengatur temperature agar sesuai dengan temperatur kerja mesin (80-88 derajat Celcius). B.DASAR TEORI PERPINDAHAN PANAS Perpindahan panas ialah proses berpindahnya energi dari suatu tempat ke tempat yang lain dikarenakan adanya perbedaan suhu ditempat-tempat tersebut. Pada dasarnya terdapat tiga macam proses perpindahan energi panas. Proses tersebut adalah perpindahan energi secara konduksi, konveksi, dan radiasi. C.SISTEM PENDINGIN MESIN Sistem Pendinginan Mesin Sangat diperlukan. Menurut neraca panas, pada motor bakar hanya akan diperoleh sekitar 25 persen hasil pembakaran yang dapat diubah menjadi energi mekanik. Sebagian besar panas akan keluar melalui gas buang (kira-kira 34 persen), melalui sistem pendinginan (kira-kira 32 persen) dan sisanya akan melalui kerugian pemompaan dan gesekan.
Berdasarkan neraca panas di atas maka fungsi pendinginan pada motor menjadi penting, karena panas yang akan terserap oleh sistem pendinginan dapat mencapai 32 persen. Bila mesin tidak didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih (overheating) dan akan mengakibatkan gangguan- gangguan sebagai berikut: a)Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat dari logam paduan aluminium akan kehilangan kekuatannya (kira-kira sepertiganya) pada suhu tinggi (300ºC), bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan mencair. b)Ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak menjadi terhalang bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan. Misalnya torak akan memuai lebih besar (karena terbuat dari paduan aluminium) daripada blok silinder (yang terbuat dari besi tuang) sehingga gerakan torak menjadi macet. c)Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu. Misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan tersebut. d)Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu naik sampai 250 ºC pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak akan macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick). Pada suhu 500 ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat pelumasannya turun, torak akan macet sekalipun masih mempunyai ruang bebas. e)Pembakaran tidak normal. Motor bensin cenderung untuk terjadi ketukan (knocking). Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan terjadi masalah, yaitu: a)Pada motor bensin bahan bakar akan sukar menguap dan campuran udara bahan bakar menjadi gemuk. Hal ini menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna. b)Pada motor diesel bila udara yang dikompresi dingin akan mengeluarkan asap putih dan menimbulkan ketukan dan motor tidak mudah dihidupkan. c)Apabila pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan motor mendapat tambahan tekanan. d)Uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan terkondensasi pada suhu kira-kira 50 ºC. D.MACAM-MACAM SISTEM PENDINGINANAN a)Sistem Pendinginan Udara
1)Pendinginan oleh aliran udara secara alamiah. Pada sistem ini panas yang dihasilkan oleh pembakaran gas dalam ruang bakar sebagian dirambatkan keluar dengan menggunakan sirip-sirip pendingin (cooling fins) yang dipasangkan di bagian luar silinder. Pada tempat yang suhunya lebih tinggi yaitu pada ruang bakar diberi sirip pendingin yang lebih panjang daripada sirip pendingin yang terdapat di sekitar silinder yang suhunya lebih rendah. 2)Pendinginan oleh aliran udara tekanan Udara yang menyerap panas dari sirip-sirip pendingin harus berbentuk aliran atau udaranya harus mengalir agar suhu udara di sekitar sirip tetap rendah sehingga penyerapan panas tetap berlangsung sempurna. Hal ini dapat dicapai dengan jalan menggerakkan sirip pendingin atau udaranya. Bila sirip pendingin yang digerakkan atau mesinnya bergerak seperti pada sepedamotor. Pada mesin stasioner aliran udaranya diciptakan dengan cara menghembuskannya melalui blower yang dihubungkan langsung dengan poros engkol b)Sistem Pendinginan Air
Pada sistem ini sebagian panas dari hasil pembakaran dalam ruang bakar diserap oleh air pendingin setelah melalui dinding silinder. Oleh karena itu di luar silinder dibuat mantel air (water jacket). Pada sistem pendinginan air ini air harus bersirkulasi. Adapun sirkulasi air dapat berupa 2 (dua) macam, yaitu: (1) Sirkulasi alamiah/Thermo-syphon (2) Sirkulasi dengan tekanan Pada sistem pendinginan air dengan sirkulasi alamiah, air pendingin akan mengalir dengan sendirinya yang diakibatkan oleh perbedaan massa jenis air yang telah panas dan air yang masih dingin. Pada sirkulasi dengan tekanan pada prinsipnya sama dengan sirkulasi alam, tetapi untuk mempercepat terjadinya sirkulasi maka pada sistem dipasang pompa air. E.Proses Pendinginan Pada Mesin Pada mesin bensin ataupun pada mesin diesel proses pendinginan tergantung pada sistem pendinginan yang digunakan. Pada pendinginan udara, panas akan berpindah dari dalam ruang bakar melalui kepala silinder, dinding silinder dan piston secara konduksi. Selanjutnya yang melalui dinding dan kepala slinder, panas akan berpindah melalui sirip-sririp (fins) dengan cara konveksi ataupun radiasi di luar silinder. Pada pendinginan air secara alamiah, proses perpindahan panas/pendinginan melalui perubahan massa jenis air yang menurun karena panas selanjutnya air akan berpindah secara alamiah berdasarkan rapat massa sehingga terjadi sirkulasi alamiah untuk pendinginannya. Untuk mempercepat pembuangan panas pada sistem pendinginan air dipasangkan radiator. Melalui radiator ini panas akan dibuang ke udara melalui sirip-sirip radiator. Pada pendinginan air dengan tekanan, sirkulasi akan dipercepat oleh putaran kipas pompa sehingga sirkulasi air pada sistem ini akan lebih baik.

Terbaik

TIPE DAN KARAKTERISTIK SISTEM SUSPENSI