BESARAN SKALAR DAN VEKTOR
A. BESARAN SKALAR
Skalar merupakan konsep yang digunakan dalam matematika
and fisika.
Konsep yang dipakai dalam fisika adalah versi yang lebih konkret dari ide yang
sama dalam matematika.
Dalam
matematika, arti skalar bergantung kepada konteksnya; kata ini bisa
berkaitan dengan bilangan real atau bilangan kompleks atau bilangan
rasional. Secara umum, ketika ruang vektor
dalam medan F dipelajari, maka F disebut medan skalar.
Dalam aljabar
matriks, skalar
didefinisikan sebagai matriks berordo 1×1 dan memiliki
sifat-sifat seperti bilangan belaka.
Dalam fisika, skalar
adalah kuantitas yang bisa dijelaskan dengan suatu angka (entah itu tanpa
dimensi, atau dalam suatu kuantitas fisika). Kuantitas skalar mempunyai besar (magnitudo),
tetapi tidak mempunyai arah dan oleh karena itu berbeda dengan vektor.
Besaran
skalar adalah besaran yang cukup dinyatakan dengan besarnya saja (magnitude) tanpa mempedulikan arahnya.
Pada saat anda
menghitung luas sebuah bidang
bujur sangkar, maka anda hanya menyebut angka (nilai) nya saja, misalkan 25 cm²
Demikian pula, saat anda membeli dan menimbang satu keranjang buah mangga, maka
pada timbangan tertera angka yang menunjukkan massa mangga tersebut, misalkan 4 kg.
Pada contoh
tersebut diatas, besaran Luas
bujur sangkar dan Massa mangga
merupakan besaran skalar, yaitu besaran
yang hanya memilik besar (nilai) saja dan tidak memiliki arah.
Berikut
ini adalah 7 besaran scalar yang telah ditetapkan dalam satuan internasional
(SI) disertai dengan lambing dan satuannya :
B. BESARAN VEKTOR
Kata
vektor berasal dari bahasa Latin yang berarti “pembawa” (carrier), yang ada hubungannya dengan “pergeseran” (displacement). Vektor biasanya digunakan untuk
menggambarkan perpindahan
suatu partikel atau
benda yang bergerak, atau juga untuk menggambarkan suatu gaya. Vektor digambarkan
dengan sebuah garis dengan anak panah di salah satu ujungnya, yang menunjukkan
arah perpindahan/pergeseran dari partikel tersebut.
Pergeseran suatu partikel adalah perubahan posisi dari partikel tersebut. Jika sebuah
partikel berpindah dari posisi A ke posisi B, maka pergeserannya dapat
dinyatakan dengan vektor AB yang memiliki anak panah di B yang
menunjukkan bahwa pergeseran tersebut mulai dari A ke B (Gambar 1.a). Dengan
cara yang sama, perubahan posisi partikel dari posisi B ke posisi C dapat
dinyatakan dengan vektor BC (Gambar 1.b). Hasil total kedua pergeseran
ini sama dengan pergeseran dari A ke C, sehingga vektor AC disebut
sebagai jumlah atau resultan dari pergeseran AB dan BC.
Gambar
Vektor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar